Kamis, 12 Januari 2012

Menjadi Karyawan yang Cepat Naik Pangkat dan Gaji

Menjadi karyawan atau pengusaha, selama Anda memberikan nilai tambah maka tentunya pendapatan akan terus mengejar kemanapun Anda berada.

Saya secara pribadi pernah bekerja delapan tahun di sebuah Bank Swasta Terbesar di Indonesia, dari tahun 1992-2000. Mulai masuk bekerja sebagai  Kader Pemimpin. Belajar terlebih dahulu selama 15 bulan. Setiap minggu ulangan, setiap 3 bulan ujian seperti ujian skripsi. Tidak lulus boleh mengulang sekali. kalau masih belum berhasil, akan dikeluarkan dari kader kepemimpinan.
Ternyata setelah lulus kader kepemimpinan, karir saya termasuk sangat cepat. Hanya dalam waktu 21 bulan setelah lulus DP, saya diangkat menjadi Wakil Pemimpin Kantor Cabang Utama di Cabang kelas Wilayah (Cabang Besar). Sukses dua tahun sebagai Wakil, kemudian dipromosi menjadi Kepala Cabang Utama. Gaji juga mengalami lonjakan sangat besar, sekitar 1200 persen atau duabelas kali lipat dalam waktu 6,5 tahun berkarir. Dan pindah ke perusahaan baru dengan posisi wakil direktur, dengan gaji  3 kali lipat dari yang sudah naik duabelas kali.
Ini rahasia-nya:
1.     Bisa dipercaya.
2.     Punya nilai tambah.
3.     Berperilaku menyenangkan.
4.     Dikenal orang yang tepat dalam jumlah yang banyak.
Mari kita bahas satu persatu Rahasia di atas.
1. Bisa Dipercaya.
Tidak bisa dipercaya tidak ada karir! Selesai. Titik. Hal ini adalah syarat mutlak dalam berkarir. Kadang ujian bisa dipercaya atau tidak sangat tipis. Misal waktu saya menjadi wakil pemimpin, saya tidak tahu bahwa penggunaan telpon pribadi dimonitor oleh atasan saya. Untung saat itu setiap bulan saya minta print penggunaan telpon dengan kode password saya dan penggunaan interlokal pribadi saya keluarkan dan saya bayar pribadi. Saya baru tahu ketika wakil pemimpin yang lain marah-marah karena diminta membayar penggunaan telpon pribadi.
Juga anda tidak pernah tahu anda sedang di tes atau tidak oleh atasan anda. Contoh satu hari saya diminta oleh Wakil Presiden Direktur untuk mendatangi sebuah perusahaan, dan oleh pemilik perusahaan tersebut saya diberi amplop ucapan terima kasih dan tentu saja ini adalah hal terlarang di perusahaan saya, maka saya tolak. Eh sore harinya saya di telpon oleh Wapresdir yang merangkap Kepala Divisi HRD (sekaligus anak pemilik perusahaan!), diberi ucapan selamat bahwa saya lolos tes, dan siap untuk dipromosi jadi pemimpin cabang! Bisa terbayang bila saat itu saya tidak lolos tes. Tidak ada promosi. Tidak ada karir lagi. Masuk daftar black list. Tunjukkan anda bisa dipercaya dalam hal besar maupun hal kecil.
2. Punya Nilai Tambah.
Diakui atau tidak, sadar atau tidak, ketika kita berkarir, kita akan dibandingkan dengan rekan kita. Usahakan kita punya nilai tambah lebih dari orang lain. Caranya: Ambil tanggung jawab lebih, kerja ekstra. Dan yang terbaik adalah jadi yang Terbaik di Bidang yang sedang dimonitor, atau kita buat atasan mengetahui bidang yang kita terbaik.
Cara jadi yang terbaik;
1.     Secara sadar kita menentukan bahwa kita mau jadi yang terbaik.
2.     Alasan sangat kuat untuk menjadi yang terbaik, demi orang-orang yang kita cintai.
3.     Belajar dari yang Terbaik.
Ketika berkarir saya mendapatkan prestasi Hasil Audit Terbaik di Indonesia, Pertumbuhan Pemegang Kartu ATM Terbesar, Pertumbuhan Kartu Kredit Terbesar, Tingkat Mati Mesin ATM Terendah Seluruh Indonesia dll. Semua tercapai karena melakukan tiga hal di atas.
3. Berperilaku Menyenangkan.
Berarti kita sopan santun sesuai dengan budaya perusahaan, inisiatif menyelesaikan masalah tanpa disuruh, semangat, antusias, positif dan sadar 3 T dalam berbicara (Timing, Teknik, dan Tempatnya).
4. Dikenal Orang yang Tepat dalam Jumlah yang Banyak.
Percuma kalau kita hebat hanya dikenal oleh office boy. Pastikan atasan yang kompeten menaikan gaji, serta mempromosikan kita tahu kelebihan Anda. Satu hal lagi, pastikan yang tahu bukan hanya atasan kita langsung, juga atasan kita yang lain, bahkan atasan atau pemilik perusahaan lain.
Ikut organisasi, perkumpulan, asosiasi. Berani tampil, jadi pengurus, jadi ketua. Dulu saya aktif di Asosiasi Management Indonesia, bahkan sempat menjadi Ketua Umum hampir satu periode di kota Malang dan satu periode di kota Jakarta. Dengan kita dikenal banyak orang maka selain kita lebih dihargai di dalam perusahaan, kita juga dihargai di luar perusahaan.
Akhir kata, semoga artikel ini memberi strategi serta motivasi sehingga karir anda terjadi revolusi, naik pangkat dan naik gaji dengan cepat!

Salam Dahsyat Selalu!

Terimakasih Pak Tung Desem Waringin


Selasa, 03 Januari 2012

JANGAN GIGIT TANGAN DUNK ..

Sering tanpa kita sadari, kita berlaku agak kasar dan bereaksi agak kejam kepada orang yang baik kepada kita, karena ketersinggungan atau karena kita menganggap kebaikan yang mereka lakukan adalah kewajiban mereka.
Sesuatu yang telah kita terima secara teratur, walau bukan hak kita, akan kita tuntut sebagai hak.

Dan itulah sikap kita kepada mereka yang membantu kita. Kita berlaku seperti anak kecil yang menggigit tangan yang menyuapi makanan.

Sering tanpa kita sadari, kita melukai hati orang yang mengasihi kita, karena kita menganggap kebaikan hati mereka adalah kewajiban yang menguntungkan mereka.

Kita sering menganggap diri ini demikian penting, sehingga mengabaikan kebutuhan orang lain untuk dikasihi, dihargai bantuannya, dan untuk menerima sedikit rasa terima kasih.

Maka, katakanlah ini sebagai kalimat Anda sendiri …

Ya Allah Yang Maha Pemaaf,

Maafkanlah aku yang sering lalai menghargai kebaikan orang tua, saudara, sahabat, atasan, dan mereka yang tak kukenal - yang ikhlas melakukan kebaikan kepadaku sebagai sesama yang mereka cintai.

Hari ini, tenagailah kesungguhanku untuk menjadi pribadi yang mensyukuri kebaikan orang lain kepadaku, dan mampukanlah aku melakukan kebaikan yang sebanding kepada mereka, agar aku tidak hanya menjadi penerima bantuan yang bersungut-sungut.

Ya Allah, hapuslah sifat-sifat buruk dari diriku, agar aku tak menjadi orang yang menggigit tangan yang memberiku makan.

Jadikanlah aku jiwa yang mensyukuri kebaikan orang lain, dan mampu mengembalikannya sebagai tanda kebaikan hatiku.

Allahumma Amiin



Sumber :http://www.facebook.com/pages/Mario-Teguh/52472954880

BERANI KATAKAN TIDAK !


Tahukah Anda ketika kita berkata tidak?
Bahwa dalam hidup ada suatu perbuatan yang sia-sia tapi tak menghasilkan? Perbuatan itu adalah berusaha untuk selalu berkata “ya” untuk memuaskan orang lain. Pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi sebuah cerita rakyat dari Eropa yang mengilustrasikan hal ini dengan sangat baik. Selamat membaca!
Di suatu pagi hari yang cerah, seorang penggiling tepung dan anaknya pergi untuk menjual hasil gilingannya ke kota. Anaknya menunggangi keledai sementara ayahnya berjalan di sisi keledai itu.
Di perjalanan mereka bertemu dengan seorang dari desa sekitar. Orang itu berkata “Kamu seharusnya malu dengan dirimu sendiri!” Katanya dengan nada merendahkan. “Kamu duduk dengan nyamannya sementara ayahmu yang sudah berumur harus berjalan. kamu tidak punya rasa hormat!” Dengan malu-malu, sang anak dan ayahnya saling menatap dan bertukar tempat dengan rasa malu.
Ketika mereka melanjutkan perjalanan, seorang tua menghardik mereka. Katanya “Bagaimana kamu ini? Duduk dengan nyamannya di atas keledai sementara anakmu kesulitan mengikutimu. Lihat!” Akhirnya sang ayah memutuskan untuk menunggangi keledai itu bersama dan melanjutkan perjalanan.
Tak lama kemudian, datanglah seorang wanita dari arah sebaliknya. Dia juga menemukan kesalahan pada pengaturan tersebut. “Aku tak pernah melihat kekejaman seperti ini! Kalian berdua terlalu berat untuk keledai yang malang tersebut. Dasar pemalas! Akan lebih pantas bila kalian berdua yang membawa keledai itu dan hasil gilinganmu.”
Karena tak ingin mengecewakan wanita itu, sang ayah memerintahkan anaknya untuk mengikat kedua kaki keledai tersebut. Sementara ia memotong sebuah batang yang panjang dan kuat untuk membawanya. Mereka berdua kemudian meyisipkan batang tersebut diantara kaki-kaki keledai yang kini sudah terikat. Mereka membawanya seperti orang suku yang baru mendapatkan tangkapan dan melanjutkan perjalanannya ke kota.
Ketika mereka menyebrangi sungai, keledai mereka ketakutan melihat pantulan dirinya di air sungai yang belum pernah dilihat sebelumnya. Keledai itu mulai meronta-ronta dengan sangat kencang dan menyebabkan kedua pemiliknya kehilangan kesimbangan dan melepaskan pegangan mereka.
Keledai itu terjatuh ke sungai dan tidak bisa berbuat apa-apa karena masih terikat. Singkat kata, keledai itu mati terseret arus air dan tenggelam. Sedangkan kedua pemiliknya hanya melihat dengan pasrah.
Moral of the story: After a moment of silent reflection, the father turned to the boy and spoke:  “Son, we learned a valuable lesson today. We learned that when you try to satisfy everyone, you end up losing your ass*.”
Moral dari cerita: Setelah terdiam dan merenung beberapa saat, sang ayah berpaling ke anaknya dan berkata: Nak, kita mendapat pelajaran berharga hari ini. Kita belajar bahwa; ketika kamu berusaha untuk memuaskan semua orang, kamu akan merugikan diri sendiri.”
Karena kita semua ingin disukai, kita berusaha untuk memuaskan. Bila tidak dikendalikan, kebutuhan kita untuk diterima oleh orang sekitar dapat menempatkan kita pada misi yang tidak berkesudahan dan sia-sia. Biasanya hal ini ditemui ketika kita menolong seseorang secara terpaksa karena rasa “nggak enak lah!”
Hal ini seringkali menjadi penghalang kita dalam mencapai tujuan atau goal pribadi
Ketidakmampuan untuk berkata “tidak!” adalah salah satu penyebab maraknya penyalahgunaan narkoba, dan minuman keras. Jadi, apa yang Anda tunggu lagi? Bila Anda melakukan sesatu dengan terpaksa dan rasa tidak enak hati, angkat gagang telpon Anda dan katakkan “tidak” sekarang juga!

Salam dahsyat!

Kamis, 29 Desember 2011

Ketika seseorang ingin menikah banyak hal yang harus diperhatikan sebelum memutuskan maju dalam proses "khitbah". Apalagi jika seseorang belum terlalu mengenal calon yang ada dihadapannya. Yang saya maksud disini adalah seseorang harus benar-benar berusaha mencari informasi yang lengkap tentang calonnya. Sehingga ketika ia memutuskan untuk maju atau mundur di atas kejelasan dari informasi yang benar. Oleh karena itu, dalam perkara ini dibagi dalam tiga kelompok :

1. Kelompok yang berlebihan, sehingga menerjang yang haram dengan dalil ingin mengenal    lebih jauh calonnya. sehingga terjatuhlah ia kepada perkara-perkara yang haram, seperti pacaran, jalan bareng, berduaan dan perkara haram lainnya.

2. Kelompok yang meremahkan, hal ini karena ketidaktahuaan dalam hal ini sehingga banyak yang kemudian hari menyesali pernikahan. baik karena fisik si calon atau agamanya.

3. Kelompok yang berada ditengah-tengah yang mereka terbimbing dengan ilmu, tidak berlebihan dan juga tidak meremehkan. Mereka berusaha mencari informasi yang lengkap aka calonnya dalam hal; agamanya, sifatnya, tabiat dan akhlaknya dengan cara-cara yang dibolehkan secara syar'ie dan tidak "melewatkan" untuk melihat calonnya sebelum melamar

Diantara perkara-perkara yang perlu diperhatikan sebelum melangkah adalah seperti apa yang saya sebutkan di bawah ini. 

Menikah Minimalis

Beberapa saat yang lalu, saya terlibat percakapan hangat dengan seseorang teman tentang pekerjaan yang akhirnya malah lari ke masalah pernikahan.
Saya : Pekerjaan kamu itu cukup berat lho, saya sarankan untuk buruan menikah
Teman : Pengen sih ndi, tapi uangnya dari mana?
Saya : Lha bukannya akad nikah itu cuma seperangkat alat solat (kebiasaan orang Indonesia) plus beberapa lembar uang rupiah saja?
Teman : Yah, kalo itu sih gak masalah. Biaya pestanya itu lho…
Ini kemudian menjadi bahan diskusi yang cukup pelik. Pernikahan yang seyogyanya menjadi ajang penyatuan dua insan manusia dalam satu ikatan yang sah, menjadi dipersulit untuk diwujudkan dengan pelbagai prasyarat-prasyarat yang sebenarnya tidak esensial.
Adapun hadist Rasulullah, ”Selenggarakanlah walimah meskipun hanya dengan menyembelih seekor kambing” [1]
Bukan bermakna seseorang harus merayakan walimatul ‘urus secara mewah, meriah dan muntah. Namun memberitahukan bahwa walimatul ‘urus adalah kewajiban seorang muslim yang harus diselenggarakan sesegera mungkin DAN tetap dalam keadaan SESEDERHANA MUNGKIN.
Parameter sederhana bagi tiap orang mungkin berbeda, tapi bagi saya sederhana itu adalah tidak memberatkan semua pihak baik mempelai, keluarga mempelai maupun tetamu.
Bagi beberapa orang, nikah mewah bukanlah suatu masalah namun menjadi momok yang menakutkan bagi beberapa orang lainnya. Dan ternyata kemudharatan yang ditimbulkan karena persepsi biaya nikah ini,  sangatlah besar. Lihat saja fenomena kumpul kebo yang sudah menjangkiti masyarakat kita. Tak lain tak bukan, penyebab utamanya adalah hal ini. Belum hilang dari ingatan saya tentang seseorang pemuda di Surabaya bulan lalu harus mendekam di penjara karena mencuri motor dengan alasan ingin menutupi biaya pernikahan. Dan saya yakin hal ini bukan cuma terjadi sekali atau dua kali.Banyak pemuda-pemuda Indonesia lainnya yang nekat melakukan hal serupa karena masalah yang sama, BIAYA PERNIKAHAN YANG TINGGI.
Sungguh ironi! di sebuah negara berpenduduk mayoritas muslim ternyata banyak warganya yang kesulitan mewujudkan pernikahan dan terpaksa melakukan perbuatan tercela hanya karena suatu mindset ‘Pernikahan itu Mahal’.
Hal ini sampai kapanpun tidak akan berubah bila tidak ada yang mau memulainya. Mari bersama lakukan Nikah Minimalis sebagai trend sehingga bagi mereka dari Sabang-Merauke tidak khawatir lagi karena yang lainnya juga melakukan hal yang serupa.
Nikah dan pesta minimalis bukan berarti melaksanakan pesta pernikahan dalam keadaan mengenaskan dan serba kekurangan. Namun maknanya adalah pesta pernikahan yang dilangsungkan mengusung kesan kesederhanaan, dengan menghilangkan segala bentuk kemubaziran dan kesia-siaan yang kerap terjadi dalam pesta nikah pada umumnya.
Bagaimana bentuk Pesta Pernikahan Minimalis?
1. Mahar secukupnya dan sekemampuan sang mempelai
Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,” Nikah yang paling besar
barakahnya itu adalah yang murah maharnya”[2]
2. Bila perlu hilangkan penggunaan pemakaian adat yang kerap membutuhkan dana besar.
Beberapa adat di Indonesia, di dalam pernikahan mensyaratkan beberapa hal yang konon menjadi persentase terbesar di dalam anggaran pernikahan. Dalam pesta nikah minimalis, disarankan untuk tidak menggunakannya. Cukup gunakan petunjuk agama yang Anda yakini karena pastinya sederhana dan tidak ribet.
3. Konsumsi seperlunya.
Memang ada beberapa tamu yang seleranya daging melulu dan ada juga yang vegetarian. Tapi hal itu bukanlah menjadi alasan bagi kita untuk menyediakan menu A-Z dalam pesta pernikahan. Cukup beberapa menu saja dan jangan lupa cantumkan informasi ‘Lebih Baik Nambah daripada tidak dihabiskan’.
4. Dekorasi yang secukupnya
Sering juga dekorasi menambah pembengkakan biaya. Padahal ini tidaklah begitu esensial. Cukup hindari pemakaian dekorasi yang berlebihan. Pernah saya menyaksikan pesta pernikahan seorang rekan yang dekorasinya tidak neko-neko namun kesan sakralnya terasa.
5. Musik
Dalam islam, alat musik yang diperkenankan untuk digunakan dalam pesta pernikahan adalah rebana. Namun  bukan berarti Anda harus menyewa pemain rebana kelas profesional yang biaya yang tinggi [sama saja bukan minimalis namanya]. Di masyarakat kelas menengah kebawah, sering dipertunjukkan penggunaan keyboard dan gendang untuk menyertai lantunan lagu dangdut dari biduan/biduanita dan hal ini ternyata menyebabkan cost bertambah besar. Menurut hemat saya, di pesta minimalis cukup sediakan microphone dan soundsystem yang layak. Hal ini cukup siginifikan menurunkan biaya pernikahan atas pemakaian musik di acara tersebut.
Ok, saya kira cukup sekian.
Mari jadikan Pesta Pernikahan Minimalis sebagai suatu trend
Kalau bukan kita yang peduli terhadap isu seperti ini, siapa lagi?
Rujukan :
[1] Hadits shahih: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 2049 dan 5155), Muslim (no. 1427), Abu Dawud (no. 2109), an-Nasa’i (VI/119-120), at-Tirmidzi (no. 1094), Ahmad (III/190, 271), ath-Thayalisi (no. 2242) dan lainnya, dari Shahabat Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu.
[2] (HR Ahmad 6/145)
Sumber tulisan : http://andihendra.wordpress.com

Selasa, 06 September 2011

Langkah-langkah Kesiapsiagaan Bencana di Rumah Tangga


Selama ini, tindakan dalam usaha kesiapsiagaan bencana dilakukan oleh pemerintah yang pelaksanaannya kemudian dilakukan bersama antara pemerintah daerah dengan organisasi-organisasi yang terkait dan masyarakat yang tertimpa bencana. Pada saat menghadapi bencana, masyarakat yang belum mampu untuk menanganinya sendiri harus menunggu bantuan yang kadang-kadang tidak segera datang.
Perlu disadari bahwa detik-detik pertama saat bencana terjadi adalah saat yang sangat penting dalam usaha mengurangi dampak bencana yang lebih besar.
Masyarakat yang menghadapi bencana adalah yang menjadi korban dan yang harus menghadapi kondisi akibat bencana. Oleh karena itu, masyarakat perlu membuat perencanaan sebagai upaya dalam pencegahan dan kesiapsiagaan bencana

Mengurangi Kemungkinan/Dampak
Dalam upaya mengurangi dampak bencana di suatu wilayah, tindakan pencegahan dan kesiapsiagaan perlu dilakukan oleh masyarakatnya. Pada saat bencana terjadi, korban jiwa dan kerusakan yang timbul umumnya disebabkan oleh kurangnya kesiapsiagaan dan sistem peringatan dini. Persiapan yang baik akan bisa membantu masyarakat untuk melakukan tindakan yang tepat guna dan tepat waktu. Bencana bisa menyebabkan kerusakan fasilitas umum, harta benda dan korban jiwa. Dengan mengetahui langkah-langkah kesiapsiagaan masyarakat bisa mengurangi resiko/dampak bencana.

Menjalin Kerjasama
Kesiapsiagaan bencana hendaknya menjadi tanggungjawab bersama antara masyarakat dan pemerintah serta pihak pihak terkait. Kerjasama ini sangat penting untuk memperlancar proses penanggulangan bencana

Tindakan kesiapsiagaan
Merencanakan kesiapsiagaan terhadap bencana tidak hanya mencakup perencanaan fisik bangunan belaka. Setiap orang dalam rumah sebaiknya tahu apa yang harus dilakukan dan ke mana harus pergi bila situasi darurat terjadi.

Yang  dilakukan dari sekarang :
Kenali ciri-ciri gempa berpotensi tsunami
1.  Gempa terasa sangat kuat (> 7 SR ) sehingga manusia tidak bisa berdiri seimbang
2.   Berlangsung terus-menerus selama satu (1) menit atau lebih
3.   Struktur bangunan (tiang dan kolom) rusaka atau roboh

Kenali daerah aman di sekitar tempat tinggal atau tempat beraktifitas.Untuk ancaman tsunami : 3 km dari pinggir pantai atau 10 m dari permukaan laut (bisa berupa perbukitan/daerah ketinggian atau gedung-gedung yang masih kokoh setelah gempa dalam radius 500m lebih dari pantai)

Langkah kesiapsiagaan di Rumah Tangga
Rencana kesiapsiagaan rumah tangga dibuat sederhana sehingga mudah diingat oleh seluruh anggota keluarga. Bencana adalah situasi yang sangat mencekam sehingga mudah mencetus kebingungan. Rencana darurat yang baik hanya berisi beberapa rincian saja yang mudah dilaksanakan

Adapun langkah-langkahnya Sebagai berikut :
A. Siapkan Tas Siaga
Siapkan selalu Tas Siaga untuk masing-masing anggota keluarga yang sudah diisi dan selalu di cek setiap waktu.  Tas Siaga Berisi: baju secukupnya, makanan & minuman secukupnya, benda berharga, dokumen penting, obat-obatan, keperluan bayi apabila dibutuhkan, senter, radio dan barang-barang lainnya yang diperlukan)
B. Siapkan Kotak Pertolongan Pertama (PP) yang berisi Obat-obatan, Antiseptik, perban, plester, oralit dll
C. Mempelajari ilmu pertolongan pertama
D. Mendengarkan informasi bencana dan cuaca dari media massa (Radio, TV, dll)
E. Mencatat nomor telepon penting; meliputi no Telp: Rumah Sakit, Puskesmas, BMKG, TNI,Polri, PMI , Pemadam Kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dll
F. Mendiskusikan jalur evakuasi dan titik pertemuan keluarga
G. Menyepakati bunyi peringatan dini bersama masyarakat
H. Menyepakati Jalur evakuasi desa bersama masyarakat

Ada ramalan atau tidak tentang gempa atau tsunami, kita harus Siapsiaga dan tawakal. Tanpa adanya ramalanpun seharusnya pemerintah dan masyarakat telah mulai memahami cara mengantisipasi terjadinya bencana karena kita tinggal di wilayah pesisir yang berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia dan berdekatan dengan sumber gempa atau sumber-sumber bencana lainnya. Selagi alam berubah, apapun bisa terjadi. Akan terus resah atau akan siaga, pilihannya ada pada diri kita masing-masing...

Tetap Waspada dan Siaga..Bersama untuk Kemanusiaan!